Dah lama nih ga ada postingan baru di blog ini. materinya masih kurang ga nih? ngomong-ngomong tentang elektro, rasanya belum lengkap kalo seorang elektronian *halah apa yah namanya* sebut saja sebagai seseorang yang berhubungan dengan elektronika belum mengetahui prinsip kerja dari alat tempurnya sendiri. Nah, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang suatu alat tempur bagi seorang elektronikawan yaitu alat ukur listrik. Sebelumya dah pada tau belum nih apa itu Pengukuran dan Alat Ukur?
Pengukuran adalah proses memnbandingkan suatu nilai atau besaran yang tidak diketahui dengan suatu nilai standar yang telah diketahui atau disepakati besarnya.
Sedangkan Alat Ukur merupaka suatu alat yang digunakan untuk memberikan informasi dari variabel yang diukur.
Istilah-istilah penting dalam pengukuran:
- Akurasi: Kedekatan nilai variabel yang diukur dengan nilai yang sebenarnya (nilai yang diharapkan)
- Presisi: Ukuran ketepatan nilai yang diukur secara berulangkali dibandingkan dengan nilai lainnya.
- Sensitivitas: Perbandingan sinyal output atau respon alat ukur terhadap perubahab input atau variabel yang diukur.
- Nilai rata-rata: Jumlah dari nilai-nilai terukur dibagi dengan bayaknya pengukuran
- Deviasi: perbedaan setiap data hasil pengukuran terhadap nilai rata-rata hasil pengukuran
- Standar Deviasi: Derajat perubahan dari nilai rata-ratanya
Terkadang pada saat kita melakukan pengukuran sering terjadi perbedaan antara nilai yang terukur dengan nilai yang seharusnya terukur. Tau ga nih sob kenapa bisa terjadi seperti itu? jawabannya adalah kesalahan bisa terjadi karena alat ukur yang digunakannya itu sendiri atau karena kita sebagai orang yang mengukurnya salah dalam melakukan pembacaan atau salah dalam menggunakan alat ukurnya, dan masih banyak faktor lainnya yang menyebabkan kesalahan pengukuran. Sekarang kita cari tahu ada apa saja sih macam-macam kesalahan dalam pengukuran itu?
Macam-macam Kesalahan dalam pengukuran:
- Gross Error, secara umum dapat didefinisikan sebagai kesalahan orang yang menggunakan alat ukur atau kesalahan pembacaan alat ukur, atau kesalahan mecatat data hasil pengukuran (salah menyajikan data)
- Kesalahan Sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh:
a. Alat ukur yang digunakan, misal gesekan bearing, meter yang tidak terkalibrasi, atau kerusakan alat ukur.
b. Pengaruh lingkungan, misal pengaruh suhu, kelembaban udara, tekanan, atau pengaruh yang kuat dari elektrostatik dan atau elektromagnetik dapat memengaruhi hasil pengukuran.
c. Kesalahan Observasi (Pengamatan), kesalahan ini lebih karena human error. Kesalahan yang sering dilakukan orang yang melakukan pengukuran adalah kesalahan paralaks dan kesalahan estimasi sehingga salah membaca skala. - Limitting Error adalah kesalahan dimana hasil pengukuran masih dianggap akurat dalam simpangan maksimumnya. Kesalahan ini ditetapkan oleh pabrik pembuat alat ukur tersebut. kesalahan ini akan menentukan kelas alat tersebut. Misal sebuah voltmeter mempunyai limited error ± 2% dalam skala penuh. Artinya pabrik menjamin hasil pengukuran akan akurat pada range 2% dalam simpangan penuh (batas ukur)
Kesalahan pengukuran dapat dihitung dengan:
e = kesalahan absolut
Yn = nilai yg diharapkan (nilai yg benar)
Xn = nilai terukur
dan untuk persen kesalahan dapat digunakan rumus:
Setelah mengetahui apa itu Pengukuran dan Alat Ukur, di postingan berikutnya akan saya bahas tentang prinsip kerja dari alat ukur yang sering digunakan oleh elektronikawan, yaitu Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.
Terima kasih sob! telah berkunjung ke laman ini.
Semoga ilmunya bermanfa'at. :)
1 komentar:
Click here for komentarSugarboo Extra Long Digital Titanium Styler | Titanium
Titanium Iron titanium men\'s wedding band is one of the most unique metallic titanium flask iron alloy shapes in titanium trim reviews the welding titanium world. ford fusion titanium This iron is a special platinum, therefore you will feel the burn of
ConversionConversion EmoticonEmoticon